Skip to main content

Laporan Makalah Rangkain LDR Elektronika Industri


HAllo, Selamat datang kawan, nah kali ini saya akan memberikan contoh pembuatan makalah pada tugas besar Elektronika Industri, pada pembuatan rangkaian LDR.
oke langsung saja ini lah susunan dan contoh makalah nya.


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tugas elektronika industri ini.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun dari segi tata bahasa. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan elektronika ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.





Karawang, 28 Desember 2017



Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor yang merupakan salah satu jenis komponen elektronika resistor. Komponen ini merupakan resistor yang nilai tahanan atau hambatannya sangat peka terhadap intensitas cahaya. Komponen LDR biasanya juga disebut dengan photo resistor, atau photocell.
Banyak orang yang menggunakan komponen ini sebagai pengganti sensor cahaya. Karena selain efektif, harganya juga lebih murah. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi LDR sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin menurun nilai resitansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap), maka nilai hambatannya menjadi semakin besar, sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana cara merancang rangkaian LDR ?
2.      Apa saja komponen yang digunakan dalam perancangan rangkaian LDR ?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, dapat ditentukan tujuan perancangan sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui bagaimana cara merancang rangkaian LDR
2.      Untuk mengetahu apa saja komponen yang digunakan dalam perancangan rangkaian LDR
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori
2.1.1 LDR (Light Dependent Resistor)
Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. Light Dependent Resistor, terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya. Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup. Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang.
2.1.1.1       Prinsip Kerja LDR
Pada sisi bagian atas LDR terdapat suatu garis atau jalur melengkung yang menyerupai bentuk kurva.Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida yang sangat sensitiv terhadap pengaruh dari cahaya.Jalur cadmium sulphida yang terdapat pada LDR.Jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai kurva agar jalur tersebut dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang sempit. Cadmium Sulphida (CdS) merupakan bahan semi-konduktor yang memiliki gap energi antara elektron konduksi dan elektron valensi. Ketika cahaya mengenai cadmium sulphida, maka energi proton dari cahaya akan diserap sehingga terjadi perpindahan dari band valensi ke band konduksi. Akibat perpindahan elektron tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida berkurang dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai LDR. Lihat gambar 1.1 dibawah ini.






Gambar 1.1 LDR (Light Dependent Resistor)

2.1.1.2   Karakteristik LDR
1) Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahayatertentu kedalam suatu ruangan yang gelap sekali, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga dikegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K โ„ฆ /detik. untuk LDR type arus harganya lebih besar dari 200 K โ„ฆ /detik (selama 20 menitpertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arahsebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktukurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux.
2) Respon Spektral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). ahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, alumunium, baja, emas, dan perak.Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak digunakan karena mempunyai daya hantar yang baik.Sensor ini sebagai pengindera yang merupakan eleman yang pertama – tama menerima energi dari media untuk memberi keluaran berupa perubahan energi.Sensor terdiri berbagai macam jenis serta media yang digunakan untuk melakukan perubahan. Media yang digunakan misalnya: panas, cahaya, air, angin, tekanan, dan lain sebagainya. Sedangkan pada rangkaian ini menggunakan sensor LDR yang menggunakan intensitas cahaya, selain LDR dioda foto juga menggunakan intensitas cahaya atau yang peka terhadap cahaya (photo conductivecell). Pada rangkaian elektronika, sensor harus dapat mengubah bentuk – bentuk energi cahaya ke energi listrik, sinyal listrik ini harus sebanding dengan besar energi sumbernya. Gambar 1.2 dibawah ini merupakan karakteristik dari sensor LDR.

Gambar 1.2 Karakteristik LDR (Light Dependent Resistor)

Pada karakteristik diatas dapat dilihat bila cahaya mengenai sensor itu maka harga tahanan akan berkurang. Perubahan yang dihasilkan ini tergantung dari bahan yang digunakan serta dari cahaya yang mengenainya.
2.1.2 Resistor
Resistor atau disebut juga dengan hambatan, adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan nilai resistor atau hambatan adalah Ohm (ฮฉ). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna yang terdapat di badan resistor. Hambatan/resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.



Gambar 1.3 Resistor
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
1.      Resistor yang nilainya tetap
2.      Resistor yang nialinya dapat diatur, jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer
3.      Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, jenis ini disebut dengan LDR (Light Dependent Resistor)
4.      Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)
2.1.3 Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan kondensator adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi kapasitor (kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai filter di dalam rangkaian power supply (catu daya). Satuan nilai untuk kapasitor (kondensator) adalah farad (f).





Gambar 1.4 Kapasitor
Jenis-jenis kapasitor diantaranya adalah :
1.      Kapasitor yang nilainya tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari kapasitor kertas, kapasitor mika, kapasitor polyster dan kapasitor keramik.
2.      Kapasitor yang nilainya tetap tetapi memiliki polaritas positif dan negatif, kapasitor tersebut adalah kapasitor elektrolit atau electrolyte condensator (ELCO) dan kapasitor tantalum
3.      Kapasitor yang nilainya dapat diatur, kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.
2.1.4 Induktor
Induktor atau disebut juga dengan coil (kumparan) adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi sebagai pengatur frekuensi, filter dan juga sebagai alat kopel (penyambung). induktor atau coil banyak ditemukan pada peralatan atau rangkaian elektronika yang berkaitan dengan frekuensi seperti tuner untuk pesawat radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
1.      Induktor yang nilainya tetap
2.      Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.
2.1.5 Dioda
Dioda adalah komponen elektronika aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 elektroda yaitu anoda dan katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
1.      Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
2.      Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
3.      LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
4.      Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
5.      Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
6.      Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.



Gambar 1.5 Dioda

2.1.6 Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari transistor.



Gambar 1.6 Transistor

2.1.7 IC

IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan transistor, resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah rangkaian elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah komponen elektronika dipergunakan sebagai otak dalam sebuah peralatan elektronika. IC merupakan komponen semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai otak pada sebuah komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen elektronika lainnya.

2.1.8 Saklar

Saklar adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam rangkaian elektronika, saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan elektronika.
2.1 Kerangka Berpikir
Pada penyusunan laporan pembuatan rangkaian LDR di papan PCB ini memerlukan kerangka berpikir dari berbagai referensi yang lengkap, diantaranya sebagai berikut ini:
1. Menetapkan Variabel secara Detail
Langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti untuk membuat kerangka berfikir yaitu menentukan variabel secara detail. Jadi untuk mendapatkan teori apa saja yang nanti akan dicari guna mendukung terbentuknya kerangka berfikir yang jelas. Peneliti harus menentukan variabel terlebih dahulu. Caranya yaitu perhatikan judul yang telah kamu buat, di dalam judul tersebut tentukan variabel-variabel di dalamnya. Apakah hanya ada satu variabel atau lebih dari satu. Tuliskan semua variabel yang kamu temukan.Dari situ maka peneliti akan menemukan jumlah variabel dan nama dari variabelnya. Dari variabel tersebut menjadi titik tolak dalam pengembangan teori.
2. Membaca Buku dan Hasil-Hasil Penelitian
Ini adalah langkah yang umum dalam setiap mempelajari suatu hal. begitupun dalam penelitian kita harus membelaki diri kita dengan berbagai pengetahuan yang relevan dengan penelitian kita. Sehingga langkah selanjutnya setelah menentukan variabel yaitu membaca buku-buku yang relevan dengan penelitian (variabel). Bacaan-bacaan tersebut dapat kita peroleh dari buku teks, buku online, ensiklopedia, jurnal, dan hasil-hasil penelitian seperti skripsi, tessis, dan disertasi.
3. Memberikan Penjelasan Teori-Teori yang Ada Pada Kerangka Berfikir
Pada tahap satu, kita sudah menentukan variabel-variabel secara detail. Dari variabel tersebut ditentukan pula teori-teori yang mendukung varibel tersebut. Berdasarkan hal tersebut pada tahap ketiga peneliti diminta untuk menjelaskan teori-teori yang ada pada kerangka berfikir. Memberikan penjelasan secara deduktif mengenai hubungan antarvariabel penelitian. Tahapan berpikir deduktif meliputi tiga hal yaitu: Tahap penelaahan konsep (conceptioning), yaitu tahapan menyusun konsepsi-konsepsi (mencari konsep-konsep atau variabel dari proposisi yang telah ada, yang telah dinyatakan benar).  Tahap pertimbangan atau putusan (judgement), yaitu tahapan penyusunan ketentuan-ketentuan (mendukung atau menentukan masalah akibat pada konsep atau variabel dependen). Tahapan penyimpulan (reasoning), yaitu pemikiran yang menyatakan hal-hal yang berlaku pada teori, berlaku pula bagi hal-hal yang khusus.
4. Memberikan Argumen Teoritis Mengenai Hubungan Antar Variabel yang Diteliti
Argumen teoritis dalam kerangka pemikiran merupakan sebuah upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah. Dalam prakteknya, membuat argumen teoritis memerlukan kajian teoretis atau hasil-hasil penelitian yang relavan. Hal ini dilakukan sebagai petunjuk atau arah bagi pelaksanaan penelitian. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, oleh karena argumen teoritis sebagai upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah, maka hasil dari argumen teoritis ini adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian. Sehingga pada akhirnya produk dari kerangka pemikiran adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan masalah (hipotesis).

5. Merumuskan Model Penelitian
Model adalah konstruksi kerangka pemikiran atau konstruksi kerangka teoretis yang diragakan dalam bentuk diagram dan atau persamaan-persamaan matematik tertentu. Esensinya menyatakan hipotesis penelitian. Sebagai suatu kontruksi kerangka pemikiran, suatu model akan menampilkan :
a)      jumlah variabel yang diteliti
b)      prediksi tentang pola hubungan antar variabel
c)      dekomposisi hubungan antar variabel
d)     jumlah parameter yang diestimasi.



BAB III
METODE
3.1 Tahapan Pelaksanaan
     Dalam percobaan membuat rangkaian LDR dalam papan PCB ini dibutuhkan alat dan bahan yang medukung, serta pengetahuan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang sistematis untuk mendapatkan hasil rangkaian yang maksimal dan dapat diaktifkan sebagaimana fungsinya.
3.1.1        Alat dan Bahan
1.    Papan rangkai PCB
2.    Fotokopi layout rangkaian
3.    Spidol permanen
4.    Senter
5.    Lotion nyamuk
6.    Solder
7.    Bor tangan
8.    Timah
9.    Larutan FeCl3
10.                        Amplas halus
11.                        Resistor 1K ohm (3 buah)
12.                        Transistor TIP31 (2 buah)
13.                        Lampu LED (1 buah)
14.                        Baterai (9 volt) & sambungan baterai
15.                        Sensor LDR

3.1.2        Prosedur Percobaan
1.     Menyiapkan kertas hasil fotokopi layout rangkaian dari aplikasi Livewire serta papan PCB yang telah dipotong sesuai ukuran.
2.     Menempelkan gambar layout dari kertas tersebut pada permukaan papan PCB
3.     Mengoleskan lotion nyamuk secara merata pada kertas
4.     Melepaskan kertas dari papan PCB secara perlahan kemudian mencucinya dengan air bersih agar sisa kertas yang menempel dapat hilang
5.     Setelah tercetak jalur rangkaiannya, rendam papan PCB pada larutan FeCl3 seluruh warna papan merata
6.     Angkat papan dan mencuci dengan air bersih
7.   Menghaluskan jalur rangkaian yang tercetak pada permukaan papan PCB tersebut dengan menggunakan ampelas
8.   Melubangi papan PCB menggunakan bor tangan sesuai dengan tempat komponen yang akan dirakit pada jalur rangkaian
9.   Memasang dan merakit komponen-komponen sesuai dengan layout pada aplikasi
10. Mengunci komponen dengan melehkan timah menggunakan solder
11. Merapikan rangkaian yang telah dibuat agar terlihat rapi dan bersih.

3.2  Tempat dan Waktu
     Pelaksanaan dalam percobaan pembuatan rangkaian LDR pada papan PCB, mulai dari penyusunan layout hingga perakitan komponen ini dilaksanakan selama 3 hari, mulai dari tanggal 27-29 Desember 2017.
Pembuatan project rangkaian LDR ini dilaksanakan di lingkungan kampus
(Gedung H.Opon R.A.2-15 Universitas Singaperbangsa Karawang) dan Diluar Kampus (Rumah).



BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Hardware
Analisis pada rangkaian LDR ini dapat dilakukan dengan cara mengetahui dan menganalisis komponen-komponen yang ada, seperti:
1.        Resistor
2.        Transistor
3.        Lampu LED
4.        Baterai
5.        Sensor LDR
Komponen elektronika ini tentunya memiliki fungsi terhadap prinsip kerja pada rangkaian LDR, seperti berikut ini:
1.        Resistor
Resistor pada umunya sebagai komponen yang dapat menahan arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian, menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika, membagi tegangan, dan dapat bekerja sama dengan transistor dan kondensator dalam suatu rangkaian untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah. Resistor yang dipakai yaitu 1K Ohm. Terdapat 3 buah resistor yang dipakai pada rangkaian LDR ini.
2.        Transistor
Transistor disini berperan sebagai saklar ketika basis pada transistor teraliri tegangan maka kapasitor akan terhubung dengan kaki kolektor yang menyebabkan lampu menyala. Adapun transistor yang digunakan yaitu TIP 31 sebanyak 2 buah untuk menyalakan 1 buah Lampu LED.
3.        Lampu LED
LED/Light Emiting Dioda merupakan suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menujukan status dari perangkat elektronika tersebut. LED yang dipakai sebanyak 1 buah.
4.        Baterai
Baterai merupakan suatu sumber energi listrik yang memiliki arus DC, baterai disini berfungsi untuk memberikan sumber tegangan DC 9 V pada rangkaian LDR ini.
5.        Sensor LDR
Sensor LDR digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya, yang mana intensitas cahaya sendiri dinyatakan dalam dua satuan fisika, yaitu lumens per meter persegi dan Watt per meter persegi. Kedua satuan itu berbeda, satu berdasarkan pada kepekaan mata manusia, dan satu lainnya berdasarkan energi listrik yang dialirkan ke sumber cahaya.
4.2 Analisis Software “Livewire”
Livewire adalah suatu program yang merupakan suatu simulasi elektronika yang digunakan untuk merancang hingga menganalisis, ditampilkan dalam bentuk animasi dan dapat mengeluarkan bunyi untuk mempertunjukan fungsi atau prinsip dasar dari rangkaian elektronika. Program Livewire termasuk Perangkat lunak aplikasi yang merupakan suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan  pengguna. Program simulator ini mungkin kurang begitu terkenal seperti ALTIUM DESIGNER, PROTEUS, EAGLE, PsPice, Multisim, dan lain-lain. 
Program simulator ini hanya berukuran sekitar 8 Mb. Secara fiture program ini kalah jauh dengan program simulator yang lain dari segi data base komponennya, namun program simulator ini cukup membantu karena terdapat tampilan alur atau arah arus mengalir. sehingga mempermudah mindset kita akan  jalannya arus dalam komponen.
Persyaratan System:
a)      133 MHz Intel Pentium prosesor setara
b)      Windows 95 atau yang lebih bar
c)      32 MB RAM 
d)     50-75 MB ruang kosong hard drive per produk diinstal
e)      640 x 480 VGA, 256-warna layar atau driver
f)       CD-ROM drive (jika menginstall dari CD)
g)      Mouse
Dari segi simulasi, Livewire sangat dinamis karena memiliki fitur suara pada fungsi komponen dan animasi yang sesuai kinerja dari rangkaian seperti voltage levels, current flow, logic levels yang dapat membuat simulasi lebih menarik.
Dari segi analisis, Livewire sangat mudah, karena untuk mencoba suatu rangkaian elektronika anda dapat langsung mengetahui arus maupun tegangannya dengan cara menunjuk kursor pada rangkaian yang ingin diketahui.
Cara Menjalankan Livewire :
1.      Download aplikasi pada komputer, lalu ekstrak file Livewire1.11Pro Unlimited.rar yang  sudah  di download ke folder yang diinginkan.
2.      Meng-ekstrak file hasil download, lalu buka file Livewire1.11Pro Unlimited.
3.      Membuka file Livewire kemudian klik pada Livewire.exe.
4.      Buka dengan cara melakukan klik dua kali icon livewire pada komputer.
5.      Muncul jendela livewire yang disertai dengan jendela gallery (bila tidak muncul Gallery, klik icon Gallery pada toolbar atau dengan cara CTRL+F2 pada keyboard).
6.      Dari menu Gallery, pilih jenis komponen yang akan ditempatkan pada lembar kerja Livewire atau stage. 
7.      Pilih jenis komponen yang diinginkan sesuai dengan yang direncanakan dan klik sambil tahan shortcut atau simbol kemudian tarik ke lembar kerja (stage).
8.      Dari simbol komponen dapat dirubah nilai, nama, no tergantung dari jenis komponen. Klik dua kali pada komponen dan muncul jendela ”Cell Properties” tergantung dari jenis komponen yang dipilih.
9.      Untuk meghubungkan komponen-komponen yang disusun dapat dihubungkan menggunakan Wire. Klik di ujung simbol komponen hingga cursor berubah kemudian tahan sedikt kemudian tarik mouse hingga ke kaki komponen yang diinginkan.
10.  Untuk menjalankan rangkaian yang sudah jadi klik Run (F9) dan untuk mengakhiri klik Stop (CTRL+F9).
11.  Pada saat simulasi dijalankan dan ingin mengetahui besarnya tegangan pada titik tertentu, klik voltage level pada toolbar sebelah kiri layer, kemudian arahkan cursor pada titik yang ingin diketahui tegangannya.
12.  Bila ingin mengetahui besar dan pergerakan arah arus listrik, klik Current Flow pada toolbar sebelah kiri layer, kemudian arahkan cursor pada titik yang ingin diketahui arusnya
13.  Demikian pula jika ingin mengetahui keadaan logika 1 atau 0, klik pada Logic level, pada toolbar sebelah kiri layer.
14.  Setelah pekerjaan selesai, dan dikoreksi dengan baik tidak ada kesalahan maka simpan dengan cara klik menu file pilih save, dan beri nama sesuai keinginan, atau anda bisa menggunakan keyboard dengan menekan Ctrl+S.






BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor merupakan jenis resistor yang nilai tahanan atau hambatannya sangat peka dan berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. LDR biasa digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. Pada saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup. Pada saat cahaya terang, LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang.
Komponen-komponen pokok yang terdiri pada rangkaian LDR ini adalah sebagai berikut:
1.      Resistor
2.      Transistor
3.      Lampu LED
4.      Baterai
5.      Sensor LDR
4.2 Saran
Demikian laporan ini kami susun. Semoga apa yang telah kami uraikan diatas mengenai Pembuatan Rangkaian LDR di Papan PCB sedikit banyaknya memberi manfaat kepada kita semua. Dan kami menyadari sebagai manusia biasa memang tidak akan luput dari kesalahan, tak terkecuali dengan makalah yang kami buat.
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi terciptanya laporan makalah yang lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat untuk seluruh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA






DOKUMENTASI

Alat dan bahan yang akan digunakan
DOKUMENTASI


Lihat vidio pembuatan rangkain LDR



Download laporan Makalah asli
https://drive.google.com/open?id=1WHKXfy2LFZhBaUoMP2pQ-NGTdVNSOdOA

Atau di
Makalah Rangkaian LDR

Nah itulah contoh pembuatan makalah nya, jangan lupa pada dokumentasi nya di isi foto-foto dokumentasi kalian.
Tapi inget ya ini hanya sekedar referensi buat kalian, jangan asal copy aja ya kawan.

Comments

Popular posts from this blog

Seminar Nasional Industri 4.0

Hello Engineers! Sektor manufaktur nasional harus siap menuju perubahan besar dalam menghadapi revolusi industri keempat atau _Industry_ 4.0. Maka dari itu Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) FT Unsika mengadakan Seminar Nasional dengan tema "Sektor Manufaktur Indonesia Siap Wujudkan Industri 4.0" Seminar ini menghadirkan Pemateri yang sangat berkompeten dibidangnya, yaitu : 1. Bapak Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.MT. * Menteri Perindustrian Republik Indonesia * _under confirmation_ 2. Bapak Dr. Wahyudi Soetopo, S.T., M.Si. Ketua Umum Badan Penyelenggara Kerjasama Pendidikan Teknik Industri (BKSTI) 3. Bapak Andhik Yoedhi Poetranto  _Head Of Information System and Technologi Division at PT TOYOTA Motor Manufacturing Indonesia_ Serta didampingi oleh moderator yang berpengalaman baik dibidang akademik maupun perusahaan. Kapan Acaranya? Catat dan ingat tanggalnya, ๐Ÿ“… Hari, tanggal : Sabtu, 29 September 2018 ⏰Waktu : 08.00 WIB - Selesai ๐Ÿ“Temp

Matematika Optimasi - Teknik industri

Hallo, selamat datang, kembali lagi di blog catatan teknik industri yang kembali akan memberikan referensi pelaksanaan mata kuliah pada minggu pertama. kali ini saya akan membahas mengenai mata kuliah Matematika Optimasi, yang di ambil pada semester IV umunya, langsung saja pada pertemuan pertama ini tak ada bedanya dengan mata kuliah yang lain, yaitu mengenai kontrak kuliah yang akan di jalankan selama satu semester kedepan. Kontrak kuliah  Kehadiran                   : 5% Tugas                          : 30% UTS                            : 30% UAS                            : 35% nah itulah kontrak kuliah yang akan di laksanakan selama satu semester, namun ini merupakan kontrak kuliah pada 9 Februari 2018, dan masih mungkin ada perubahan walau masih sama satu Dosen. unutk penilaian yang dapat di capai dengan mutu B adalah 70-84 lalu referensi yang bisa di pakai dan di pelajari dapat dari mata kuliah Kalkulus dan Matematika Teknik Silabus 1. Fungsi bernilai vektor

Industrial Engineering Camp

HMTI FT UNSIKA ๐ŸŽŠProudly Present๐ŸŽŠ ๐Ÿ“ฃ *INDUSTRIAL ENGINEERING CAMP*๐Ÿ“ฃ Tema : _Mempersiapkan Mahasiswa Teknik Industri Yang Unggul, Berwawasan Luas, dan Berintelektual dalam Bidang Keilmuan Teknik Industri maupun Organisasi serta Menjunjung Tinggi Rasa Kekeluargaan._ You will get: - Seminar - Camping - Wearpack - Syal - Knowledge - and many more Dengan agenda kegiatan: ๐Ÿ“” Seminar ๐Ÿ“” Tanggal: 4 April 2019 Tempat : Aula Husni Hamid (Pemda Karawang) ๐Ÿ•️Camp๐Ÿ•️ Tanggal: 6 - 7 April 2019 Tempat : Ciwangun Indah Camp (Bandung) Biaya Registrasi: Rp. 325.000/person ๐Ÿ“†SAVE THE DATE!!๐Ÿ“† 1⃣3⃣ MARET : OPEN REGIST, PENGISIAN FORMULIR, DAN PEMBAYARAN DP 1⃣8⃣ MARET : BATAS PEMBAYARAN DP (Rp. 175.000) 2⃣4⃣ MARET : BATAS PELUNASAN, DAN CLOSE REGIST "Jangan takut berproses, karena berproses butuh keberanian" ๐Ÿ—’️Note : Pengambilan Formulir dan Registrasi melalui HMJ atau Narahubung. Narahubung: ๐Ÿ“ฒ Iqbal :  0815-8689-6175 WA ๐Ÿ“ฒ Annisa : 0896-5589-3247 WA